Ibadah haji merupakan puncak ibadah spiritual bagi umat Islam, dan menjadi impian seumur hidup yang penuh harapan. Dari beberapa jenis haji, haji tamattu menjadi salah satu yang paling populer, khususnya bagi jemaah asal luar negeri seperti dari Indonesia.
Jenis haji ini memberikan keleluasaan karena menggabungkan ibadah umrah dan haji dalam satu perjalanan, namun dengan waktu istirahat di antaranya. Nah, buat kamu yang ingin tahu lebih dalam tentang tata cara haji tamattu, simak panduan lengkapnya berikut ini!
Secara sederhana, haji tamattu adalah jenis ibadah haji di mana jemaah terlebih dahulu menunaikan umrah, kemudian melepas pakaian ihram dan menjalani aktivitas seperti biasa, sampai masuk waktu pelaksanaan haji pada tanggal 8 Dzulhijjah.
Kelebihannya? Jemaah punya waktu untuk beristirahat setelah umrah dan bisa mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk fase utama haji.
Sebelum menjalankan haji tamattu, jemaah harus memenuhi beberapa syarat berikut:
Berikut ini adalah urutan lengkap pelaksanaan ibadah haji tamattu:
Jemaah memulai dengan mengenakan ihram dari miqat (titik batas wilayah) sesuai lokasi keberangkatan dan mengucapkan niat umrah.
Setibanya di Masjidil Haram, jemaah melaksanakan tawaf sebanyak 7 putaran mengelilingi Ka’bah.
Jemaah lalu berjalan 7 kali antara bukit Shafa dan Marwah, sebagai bagian dari rukun umrah.
Setelah sai, jemaah memotong sebagian rambut, menandakan selesainya umrah. Lalu, mereka bebas dari larangan ihram dan bisa beristirahat.
Tanggal 8 Dzulhijjah, jemaah kembali berihram dari tempat tinggalnya di Makkah dan niat haji pun dilafalkan.
Inilah inti dari ibadah haji. Jemaah berkumpul di Padang Arafah dari tergelincirnya matahari hingga terbenam, berdoa dan berzikir.
Setelah Arafah, jemaah menuju Muzdalifah untuk bermalam dan mengumpulkan batu kerikil untuk lontar jumrah.
Jemaah melempar 7 batu ke jumrah terbesar (Aqobah), sebagai simbol melawan godaan setan.
Jemaah memotong rambut kembali. Setelah ini, sebagian larangan ihram sudah boleh ditinggalkan.
Selama hari-hari tasyrik, jemaah bermalam di Mina dan melanjutkan lontar jumrah setiap harinya.
Pada hari tasyrik, jemaah melempar 7 batu ke Jumrah Ula, Wustha, dan Aqobah setiap hari.
Ini adalah tawaf utama dalam haji dan termasuk rukun haji, dilakukan setelah lontar jumrah.
Setelah tawaf ifadah, jemaah kembali melaksanakan sai antara Shafa dan Marwah.
Jemaah memotong rambut lagi, dan dengan ini semua larangan ihram telah dicabut.
Sebagai penutup, jemaah melaksanakan tawaf perpisahan sebelum meninggalkan Makkah.
Haji tamattu menjadi pilihan yang ideal bagi jemaah dari luar negeri karena memberikan jeda waktu antara umrah dan haji, sehingga tubuh lebih siap menjalani fase-fase berat ibadah haji. Selain itu, dengan perencanaan yang matang dan pemahaman tata cara yang benar, ibadah ini bisa dijalankan dengan khusyuk dan tenang.
Semoga Allah menerima seluruh amal ibadah para jemaah dan memberikan kesempatan bagi kita semua untuk menunaikan haji. Aamiin. 🤲
Referensi: Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (HIMPUH)